Bersamamu, Menapaki Asa Menuju Cita Mulia
Adikku, lama rasanya tak bercakap hangat denganmu...
Tentu ada sejuta rindu dan juga kata yang tak dapat kami
jabarkan satu per satu...
Adikku, bertemu denganmu satu tahun lalu adalah sebuah
kebahagian yang tak terkira bagi kami...
Melihat semangatmu serta kerja-kerjamu untuk dakwah ini
adalah sesuatu yang luar biasa bagi kami..
Adikku, tanggal 15 Maret 2014 lalu, adalah hari saat kami
berjanji untuk selalu bersamamu...
Menyayangimu, mengayomimu, membimbingmu, juga mendidikmu
untuk menjadi insan yang tetap kokoh ketika kau menghadapi rintangan di jalan
ini suatu saat nanti...
Adikku, menyaksikan serta mengikuti pertumbuhan juga
perkembanganmu tiap waktu adalah sesuatu yang indah bagi kami...
Mengikuti alur perkembanganmu dari kau kecil hingga kau
sebesar ini di sini...
Adikku, kini kau telah tumbuh dewasa di sini...
Saat ini, kaulah yang menggantikan posisi kami untuk menjadi
orang tua di sini...
Menjadi orang tua, kakak, dan sekaligus sahabat bagi
adik-adik kita yang baru..
Dan, 7 Maret 2015 merupakan hari yang menjadi saksi dari
awal perjuanganmu...
Berjanji untuk “Menapaki Asa Menuju Cita Mulia” bersama
adik-adik kita yang baru...
Adikku, tahukah kau ketika kami melihat semangat dan juga
antusiasmu hari itu?
Hampir saja air mata bahagia ini ikut meramaikan rasa
bahagia kami karena mampu membersamaimu sampai detik ini...
Adikku, tidak selamanya kami bisa menemanimu di sini...
Dan itu berarti kau harus siap jika suatu saat nanti kau
yang harus dengan cepat dan bijak memutuskan segala sesuatu di rumah tangga
atau keluarga kita...
Adikku, kami yakin, kau mampu bersikap dewasa dan bijak
dalam menghadapi permasalahan yang pasti akan muncul dan menjadi pemanis
ukhuwah di keluarga kita...
Adikku, kami juga yakin, kau mampu menjadi orang tua, kakak,
dan juga sahabat yang dewasa dan bijak untuk adik-adik kita...
Adikku, sungguh kami teramat menyayangimu...
Bahkan untuk marah kepadamu pun kami tak pernah sampai
hati...
Karena jika kami marah padamu, justru kesalahan besarlah
yang tengah kami lakukan..
Jika kau belum mampu melakukan sesuatu, itu berarti kami
yang belum berhasil memberikan banyak pengertian padamu agar kau tahu dan paham
tentang segalanya...
Adikku, belajarlah untuk saling memahami dan mengerti
keadaan saudaramu...
Memang, saling memahami dan mengerti adalah kata yang mudah
diucapkan namun sangat sulit untuk dijalankan..
Tetapi adikku, selagi kemauan untuk belajar itu masih ada,
semua akan terasa mudah..
Adikku, jaga, ayomi, dan didiklah adik kita dengan baik...
Kami yakin, kau adalah sosok yang luar biasa..
Maka bukan tidak mungkin, adik-adik kita akan menjadi orang
luar biasa pula sepertimu...
Adikku, kami titipkan keluarga kita, padamu...
Semoga mimpi untuk “Menapaki Asa Menuju Cita Mulia” akan
tetap dan selalu ada...
Kami tak pernah meninggalkanmu..
Rasa sayang kami, juga kepedulian kami masih dan selalu ada
untukmu..
Jangan pernah khawatir...
Tetap lakukan yang terbaik untuk keluarga kita “Kalimasada”...