Selasa, 26 Mei 2015


Untukmu PH+ Linguabase


Saudaraku, entah dari mana aku harus memulai pembicaraan ini. Banyak kata yang rasanya terlalu sulit untuk kujabarkan satu per satu.

Saudaraku, bertemu dengan kalian adalah sebuah skenario Allah yang luar biasa. Cerita yang kita rangkai bukan hanya dimulai pada hari ini. Tetapi cerita kita berawal dari dua tahun lalu. Ya, berawal dari pertemuan kita di sini, di Linguabase. Dua tahun lalu, saat kita masih kecil dan belum tahu banyak tentang jalan ini. Dulu, kita selalu dituntun oleh kakak-kakak untuk bergerak. Mereka dengan sabar menuntun kita. Memberi pengertian, dan juga perhatian yang tak pernah luput. Selalu membersamai kita untuk tetap berada di jalan ini meski rasa lelah kerap menyapa. Hingga kita tumbuh dan akhirnya mengerti untuk apa dan mengapa kita harus berada di jalan ini. Ya, itu dua tahun lalu. Satu tahun berikutnya, akhirnya sedikit demi sedikit kita mampu melakukan sesuatu tanpa harus selalu dituntun. Dan, saat ini kitalah yang harus bergerak lebih banyak. Saat ini, kitalah yang menggantikan posisi mereka. Saudaraku, ketika dua tahun lalu kita tidak bisa bergerak tanpa instruksi dari mereka, maka saat inilah saatnya kita untuk mandiri. Belajar untuk dewasa dan bijak dalam bertindak maupun dalam mengambil keputusan. Bergerak banyak tanpa harus menunggu instruksi dari mereka. Belajar peka dengan keadaan yang menuntut kita untuk bekerja lebih banyak.

8 Maret 2015 adalah awal dari perjalanan kita. Mengucap janji dan komitmen untuk bersama-sama agar saling menguatkan, saling memahami, saling menerima, saling mengasihi, saling mengingatkan, dan saling-saling yang lainnya untuk mengemban amanah ini. Sebuah komitmen dan janji yang tentunya tak sekadar kata-kata yang keluar dari mulut kita saja, tetapi kata-kata yang keluar dari hati kita juga. Ph+ yang terdiri atas 25 orang. Sebuah angka yang ganjil namun terasa genap. Dan jika salah satu tidak ada, maka akan menjadi angka yang genap namun terasa ganjil.

Tubuh. Ya, begitu aku menganalogikan Linguabase. Terdiri dari pengurus harian dan jaringan, serta enam departemen yang bertugas untuk saling melengkapi. PH yang beranggotakan lima orang berjanji untuk menjadi tubuh yang mengayomi keluarga kita. Jaringan yang berjanji untuk membangun relasi agar hablumminannas antara pihak luar dengan keluarga kita terjalin dengan baik. Pembinaan dan kaderisasi yang berjanji untuk menjadi jantung yang selalu berdetak untuk keluarga kita. Syiar dan media yang berjanji untuk menjadi nadi yang terus berdenyut untuk keluarga kita. Muamalah yang berjanji untuk menjadi suplemen untuk keluarga kita agar tak kekurangan gizi, serta Annisa yang berjanji untuk menjadikan perempuan-perempuan di keluarga kita agar menjadi perempuan yang berkualitas. Tak hanya itu, di hari itu pulalah kita bertekad untuk menjadikan linguabase sebagai “Rumah Kita”. Ya, rumah. Tempat paling nyaman di antara tempat-tempat yang lain. Tempat yang paling memberikan kehangatan ketika tempat yang lain tak mampu menghangatkan. Tempat paling aman ketika banyak ancaman yang datang. Tempat paling menenangkan ketika banyak kepenatan yang menghampiri. Tempat yang akan selalu kita rindukan kemanapun kita melangkah.  Dan di rumah inilah, kita bisa menjadi diri kita sendiri tanpa harus menjadi diri orang lain.

Saudaraku, saling memahami dan saling menerima adalah dua hal yang mudah diucapkan, namun terasa sulit untuk dijalankan. Dan Saudaraku, tak terasa tiga bulan kita lalui bersama. Suka, duka, marah, kecewa, dan juga tawa telah kita rasakan bersama. Kau tentu masih ingat, bagaimana bingung dan khawatirnya kita ketika menghadapi salah satu agenda terbesar kita, yaitu ILDKB. Banyak perbedaan yang terkadang menjadikan emosi kita memuncak kala itu. Ketika banyak salah paham dan prasangka, itu karena kita yang kurang memahami dan mengerti satu sama lain. Tapi Saudaraku, aku yakin, emosi yang kala itu menguasaimu adalah sebagai salah satu bentuk dari kekhawatiran dan kebingunganmu untuk dapat menampilkan yang terbaik di acara kita itu.

Saudaraku, tak akan ada kata sulit ketika kita mau belajar. Belajar memahami dan menerima apapun dari Saudara kita yang lain. Karena perbedaan itulah, yang akan menimbulkan warna-warna yang indah. Ketika banyak warna-warna yang berbeda, maka tugas kita adalah meramu warna-warna itu agar menjadi warna yang indah. Mungkin satu tahun, dua tahun, lima tahun, bahkan puluhan tahun yang akan datang, kebersamaan inilah yang akan kita rindukan. Yakinlah, di setiap sudut ruang-ruang kampus dan gazebo-gazebo yang pernah kita gunakan akan menyimpan sejuta cerita yang tengah kita rangkai bersama ini.

Saudaraku, jangan pernah khawatir, selagi kita selalu bersama. Tak akan ada kata sulit ketika kita selalu bersama. Jangan pernah lepaskan genggaman kita. Pegang lebih erat genggaman tanganmu, ketika salah satu genggaman diantara kita mulai melemah. Jangan biarkan genggaman ini lepas. Karena ukhuwah ini tak akan hangat ketika salah satu diantara kita tidak ada. Tetaplah menjadi pribadi yang sederhana namun menyimpan sejuta makna. Karena kalian adalah luar biasa. Bahagia telah dipertemukan denganmu ^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar